Jumat, 28 Maret 2014

APA KABAR PAGI???




Aku sudah tidak tahu udah beberapa hari aku tidak menulis catatan harian ini. Mungkin udah dua hari dan kali ini aku akan rang kap semuanya. Masih ingatkan keuang yang sangat menipis, bahkan bisa dibilang untuk makan diwaruang aja aku tidak bisa walau hanya 6rbu rupiah. Ini rahasia yah jangan bilang ke orang lain. Terakhir kali aku makan di wakteg dengan budged 6rbu itu kemarena lusa. Itu uang terakhir yang aku miliki dan pagi tadi aku mencoba mengumpulkan receh dan terkumpul 4rbu cukup untuk beli satu bungkus nasi uduk. Aku sadar betapa banyak nikmat yang seharusnya aku sadari tidak hanya berupa nikmat materi tetapi nikmat kesehatan dan nikmat mengerti kondisi orang yang mengalami lebih buruk dari saya.
Meskipun tidak memiliki uang sedikitpun semangat kekampus tidak lah kurang. Aku tetap beraktifitas seperti biasa Cuma hati kecil yang selalu mengutuk betapa tidak bergunanya diri ini. Sering kali aku terdiam bisu selepas melakukan kewajiban sholat, sering kali aku memandangi diri yang rasanya sangat bodoh dan tolol seakan mengolok diri ini. “menghidupi diri aja tidak bisa apalagi menghidupi orang lain” aku perlu ngaca dengan eksistensiku sembagai manusia tidak berguna. Sedih aku memikirkannya dan ingin sekali menjadi orang berguna, oleh karena itu aku masih mencoba menjadi penulis yang bagus walau passion dan bakat yang aku miliki tidak sebarapa T_T. aku lepas dari dunia mahasiswa, lepas dari dunia aktifis, lepas, dari kegiatan kampus seharusnya ada satu yang aku bawa berguna bagi masyarakat walau hanya sekedar menghibur seperti Radit Dika yang pada umur 18 tahun sudah membuat karya-karyanya.
Selepas mendapat pelajaran mengenai politik dan SDA pagi itu saya langsung kaperpustakaan sekedar ingin membuat tugas dengan membaca beberapa artikel. Sendiri? ya, tanpa makan siang? Ya, lapar? Tentu aku lapar. Tapi entah kenapa dengan makan sepiring tadi pagi menjadi kekuatan aku untuk menggerakkan tangan, kaki, kepala, bibir, dan seluruh tubuh ini masih dapat berfungsi baik hingga pukul 9 malam aku pulang sehabis sholat isya di MUI dan membaca bebarapa artikel menarik. Aku memiliki jiwa juang yang tinggi ternyata dengan tidak adanya uang di saku saya ternyata dimengerti oleh perut yang kosong ini bahkan aku tidak merasa rasa lapar ini begitu bermasalah.
Pulang adalah jalan terbaik untuk menuntaskan rasa kekosongan perut yang sudah dari tadi aneh mendengarnya. Aku masih ingat bahwa tadi pagi aku meninggalkan beras yang aku masak, mudah-mudahan sekarang udah jadi nasi yang terseyum padaku untuk dilahap. Jalan menuju pulang aku singgah ke indomaret yang menjadi faforite dalam belanja. Uang memang tidak ada tapi voucher belanja dari menang jawab pertanyaan kemaren masih aku penggang sisanya 49 ribu. Dengan uang elektronik ini aku rencana mau beli beras yang 2 kg (klo gak salah dulu ada), teryata yang ada hanya 5 kg dan harganya pun paling rendah 55rbu. Dafisit dari jumlah uang yang aku miliki. Dari pada pulang tidak bawa apa2 aku bawa saja 2 mie dan 2 sarden abc dengan berharap besok jadi cara untuk dapat beli beras.
Sampai di kamar saya langsung kedapur, rasa lapar ini tidak sabar lagi untuk hilang dan aku siap makan tanpa sadar ransel masih menempel di punggung ini. Nasi panas dalam rice cooker ini tidak lagi utuh, kira-kira kurang dari setengah (pasti si mamad makan duluan soalnya kemaren aku juga makan nasi dia -_-). Tapi syukurlah itu nasi lebih dari cukup untuk menyumbat usus-usus ini yang masih kosong. Selama 15 menit aku makan sangat terasa nikmat Allah itu begitu dekat dan nyata. Aku menjadi manusia paling bahagia malam itu dengan beberapa butir nasi yang aku paksa pindah ke dalam perut ini. Alhamdulillah ya Allah tiada lain nikmat ini kecuali dari Mu.
Pagi ini terasa masih ngantuk dan malas untuk bangun begitu juga untuk kuliah. Aku telah berencana tidak akan ikut kuliah pagi ini yang hanya mendengarkan ciloteh buruk pak Iman tentang demokrasi. Dia begitu mengidam-idakan demokrasi sesuai teori dan konsep yang dia percaya, sumpah ini orang sangat bodoh dan munafik dengan tidak melihat realitas tapi hanya terpaku pada teori2 yang dia anggap benar dan layak.
Sarapan pagi ini? Lupakan saja, aku tidak lagi punya nasi untuk dimakan begitu juga beras. Ini hidup penghujung yang aku miliki. Tidak punya uang, tidak punya beras, bahkan nasi, dan yang aku punya hanya hutang di sana sini T_T.
Seminar. Itulah jawaban dari semuanya. Aku ingat kemaren aku sempat lihat ada seminar politik di PSJ UI dengan menghadirkan Rano Karno wakil gubernur Banten. Setidaknya dalam acara ini memberikan makan siang minimal snack sebagai acara bergengsi yang memakan waktu hingga siang. Itulah rencana awa aku datang kekampus pagi ini.
Sesampai di PSJ UI aku rasa ada yang aneh, kenapa tidak ramai ya? Bahkan spanduknya terlihat tidak ada. Jangan-jangan acaranya batal? Aku pergi ke gedung 4 untuk mencari informasi terkait kegiatan itu tapi….astaga…, aku salah tanggal. Ternyata acaranya telah terlaksana kemaren pagi. Dengan rasa kecewa aku masuk kelas pak iman walau pagi ini tidak secarah yang aku harapkan. Ini hidupku ini jiwaku, ini jalanku, tidak seorang pun yang berhak menagturnya bahkan memerintah. Cukup Tuhan yang memberikan perintah serta petunjuk pada aku jalan benar dan terbaik antara kita.
Dikelas aku sibuk dengan kegiatan online mencari info seminar selanjutnya. Aku mencoba cari informasi yang aku lihat sekilas tadi diatas bikun. Sebuah acara di fisip tentang pemilih yang berintegritas. “pilih yang jujur” beberapa dari tag line yang memuakan yang pernah aku dengar dalam bingkai demokrasi ini. Kedatangan aku dalam seminar ini mungkin akan membawa dampak buruk pada cara tersebut dengan nafsu kebenaran yang terus memburuh ulu hati ini. Bom emosi yang seakan meledak suatu ketika saat sesi pertanyaan datang. Tangan kanan yang tegas menjulang keatas tanpa ragu dan bimbang. Ini aku dan kebenaran yang aku bawa dan jika aku salah runtuhkanlah itu dan jika aku benar aku mohon jangan membawa kebenaran palsu didepan wajah ini.
Sayangnya hari ini aku tidak memiliki waktu cukup untuk menikmati seminar tersebut hingga habis. Sebelum mulai sesi pemaparan materi oleh pak Abdurahman Samad aku sudah harus keluar karena ada kelas yang tidak bisa dan sayang untuk aku tinggalkan. Setidaknya aku mendapat gambaran acara, jiwa jaman, antusias peserta seminar, dan banyak lagi terutama makan siangku. Agak sayang aku tidak sempat berdiskusi dengan orang yang dianggap amanah dalam negara ini bahkan orang yang jujur yang pernah dipercaya oleh negeri ini.
Setengah berlari dan setengah senang aku ke FMIPA untuk mengikuti kelas yang akan dimulai selepas ashar itu. Sesampai di FMIPA dan kegiatan belajar dimulai tidak ada lagi yang perlu aku takutkan pada perut ini. Aku sudah makan siang bahkan makan pagi walau tadi hanya sebungkus mie yang aku seduh menggunakan dapur masjid. Makan malam? Aku sudah punya rencana. Malam ini aku akan ikut launching bem,dpm, dan mwa UI di balairung. Satu harapan yang aku bawa, semoga tidak ada yang aku kenal di acara tersebut. Namun hal itu hamper mustahil karena sebagian besar teman-teman aktif dalam berbagai organisasi termasuk 3 besar itu.
Malam ini aku benar-benar menjadi orang lain atau lebih tepatnya orang asing. Malam itu benar-benar bukan aku. Aku tertawa, aku senang, aku gembira, tidak lepas dari adanya nikmat Tuhan disana yaitu sate serta es krim yang nikmatnya buat lapar ini pergi untuk sementara. Beberapa kali aku dan 2 teman lainnya membuat curang dalam antrian makanan dan salah satu keburukan yang sebelumnya tidak pernah aku lakukan. Sungguh aku menjadi diri yang buruk bahkan orang tidak lain mendapat kerugian karena diri ini. Selepas malam itu aku sudah mulai tidak nyaman dengan diri aku sekarang dan memutuskan untuk pulang. Dalam perjalanan pulang barulah aku aku sadari hinanya dan liciknya diri ini dan benar aku hanya segelintir dari mereka tapi aku tidak ubahnya seperti mereka. Ya Tuhan, apa aku pantas untuk dimaafkan oleh orang yang tak sengaja aku zhalimi.
Malam mulai larut dan putri tidur telah memanggilku keatas ranjang begitu empuk dan sayang untuk dilewatkan. Ngantuk sudah menyerang sedangan proposal seminar belum juga terselesaikan dengan harapan “besok”?
Ya Allah ampuni hamba yang hina ini, walaupun aku hina setidaknya aku juga butuh perlakukan sama seperti mereka yang engkau berikan juga nikmat padanya.

Kamis, 27 Maret 2014

ANALISIS PERAN ELIT MENGGUNAKAN TEORI ELIT PADA UNDANG-UNDANG NO 4 TAHUN 2009 STUDI DENGAN STUDI KASUS GUGATAN ISRAN NOOR TERHADAP UU TERSEBUT



Kebijakan otonomi daerah keluar pada tahun 2001 memiliki harapan masing-masing daerah dapat berkembang dalam pertumbuhan ekonomi sesuai dengan harapan keluarnya kebijakan tersebut. Daerah berpotensi memiliki sumber daya alam yang melimpah sudah sepatutnya lebih mendapati kemajuan atau tidak boleh mengalami ketinggalan dalam pembangunan. Atas dasar inilah kemudian sumber daya daerah banyak yang diakuisisi oleh pemerintahan daerah tanpa melibatkan pemerintahan pusat. 

Akibat dari keluarnya otonomi daerah banyak diantara pemegang saham menanamkan sahamnya dibeberapa daerah di Indonesia. Penanaman saham dalam bentuk menggalian atau penggambilan sumber daya alam tentu membawa dampak pada lingkungan sekitar. Dampak bahaya lingkungan yang sampai dirasakan oleh masyarakat dapat menjadikan gugatan terhadap perusahaan yang melakukan aktifitas pengolahan. Tidak jarang dari semua dampak yang diakibatkan oleh perusahaan penambang menjadi kerusuhan di tengah masyarakat.
Nampaknya kerusuhan demi kerusuhan tidak membuat pengaruh bagi pemerintah daerah dalam memberikan hal pengolahan/penambangan di daerahnya. Terjadinya penambangan berarti mendatangkan investasi dan menguntungkan pemerintahan daerah. Dampak yang diterima oleh masyarakat tidak menjadi persoalan dan dikalahkan oleh investasi yang masuk ke kas daerah. Kasus kerusuhan yang pernah terjadi sebut saja daerah Bima, Nusa Tenggara Barat. Begitu besar dampak sosial yang ditimbulkan oleh pertambangan di sana sehingga menjadi kasus yang serius.
Tulisan kali ini saya menggunakan teori elite dalam studi kasus gugatan Isran Noor, Bupati Kutai Timur, terhadap UU no 4 tahun 2009 tentang minerba. Gugatan ini bertujuan untuk menyesuaikan antara UU no 4 tahun 2009 tentang minerba dengan UU 1945 yang dianggap saling bertentangan. Isran Noor mengajukan judicial review pasal 1 angka 29, angka 30, angka31, pasal 6 ayat (1) huruf e, dan ayat (2). Ditambah lahi pasal 10 hurup b dan c, pasal 11-19, termasuk penjelasan pasal 15, yang dimohonkan untuk diuji ke Mahkamah Konstitusi (MK). Menurut Isran Noor pasal tersebut menghambat kepala daerah dalam mengelola kekayaan sumberdaya mineral dan batubara di wilayahnya.
Elit politik memiliki pengaruh dalam mendapatkan peluang pemdapatan asli daerah (PAD) terutama setelah ditetapkannya otonomi daerah. Wilayah kekuasaan pusat menjadi terbatas di daerah dan elit politik daerah mendapatkan keuntungan dari sumberdaya yang mereka miliki. Hal inilah yang dibahas oleh Isran Noor dimana dia merasa bahwa UU no 4 tahun 2009 akan menghambatnya dalam mengelola sumber daya alam daerahnya.
Penulis menganalisis bahwa ada upaya dari elit daerah dalam mempermudah upaya Wilayah Usaha Pertambangan (WUP) dengan maksud tertentu. UU no 4 tahun 2009 dinyatakan menghambat usaha pertambangan atau hanya mempersulit terjadinya penambangan di daerah tersebut. Isran Noor selaku bupati daerah tidak seharusnya menjadikan mempermasalahkan UU no 4 tahun 2009. Bahaya jika dalam pengurusan WUP dipermudah akan membawa dampak negative bagi lingkungan terutama bagi masyarakat. Setidaknya sedikit mempersulit dengan beberapa indikasi yang diperhatikan dapat membuat pertambangan yang ramah lingkungan juga tidak berdampak pada masyarakat.
            Pasal 11-19 menjadi gugatan oleh Isran Noor adalah masalah perizinan Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) dan WUP. Pemerintah berhak memberikan wewenang maupun mensyahkan daerah tersebut boleh atau tidaknya di jadikan pertambangan. Gugatan dari Isran Noor menjadi hal yang tidak beralasan bagus dalam menggugat UU tersebut apalagi membawa-bawa UUD 1945 pasal 18A ayat (2) dimana menjelaskan bahwa pemerintahan daerah mengatur pemanfaatan sumber daya alam sesuai dengan asas otonomi daerah masing-masing.
            Tampaknya dengan berlakunya otonomi daerah menyebabkan masing-masing daerah atau elit daerah semakin berusaha bebas dalam mengatur dan pemanfaatan sumber daya alam tanpa kontrol dari pusat. Hal ini menjadi masalah jika suatu ketika penyebaran pertumbuhan ekonomi tidak merata dan hanya berkembang pada daerah yang memiliki sumber daya alam yang strategis. Kasus gugatan Isran Noor merupakan suatu bukti bahwa adanya permainan pasar daerah tetapi berurusan dengan asing. Bahayanya adalah jika hubungan ini tidak melibatkan pemerintahan pusat kemudian pemerintahan dikenai gugatan maka pemerintahlah yang akan mengalami kerugian seperti gugatan Churchill terhadap Indonesia melalui Pengadilan Arbitrase Internasional (International Centre for Settlement of Invesment Dispute, Washington/ICSID). Indonesia dikenai gugatan $ 20 milliyar atau Rp 20 trilliun karena kerugian yang dialami oleh Churchill.
            Untuk meminimalisir dari dampak kecurangan atau keamanan dari pembukaan WUP maka sudah seharusnya pemerintah ikut campur serta memberi wewenang dalam keberlangsungannya pertambangan tersebut. Pemerintahan daerah harus bekerjasama serta berkoordinasi dengan pemerintahan pusat terkait dengan izin WUP. Pemerintahan pusat harus selalu mengkontrol WUP agar tidak terjadi pelanggaran atau pemalsuan dokumen yang membuat kerugian negara. 

Sumber :

Selasa, 25 Maret 2014

Ke Bandara




Hari minggu ini seperti yang telah diencanakan saya akan pergi ke bandara untuk ketemu dengan ama yangmau pulangke padang. Ama berangkat dari bandung langsung kebandara. Sedangkan saya harus mengusahakan sampai dibandara sebelum ama datang. Permasalahannya bukanlah di sana karena saya sama sekali tidak memiliki duit walau hanya sekedar ongkos ke bandara yang pulang pergi 60rbu. Selama seminggu saya mikir “pada siapa lagi saya harus minjam duit” T_T.

Hari minggu pun datang dan saya mendapatkan pinjaman secukupnya dari seseorang. Pagi itu ternyata ama lebih dulu satu jam dari pada waktu yang saya perkiraan ama sampai di bandara. Malah saya yang telah dengan sampai disana sudah jam 9 lewat.

Pertemuan dengan ama sudah saya duga bahwa pasti mereka merasa kasihan dengan hidup saya di Depok. Sudah beberapa kali saya minjam duit abang, ni Welli, buat membeli kebutuhan saya walau hanya untuk makan. Saya kesulitan dalam masalah uang itu iya namun saya tetap menolak untuk menerima uang dari ama. Enatah kenapa sebelum ama pergi ketika nanya apakah saya butuh uang atau tidak dengan cepat saya bilang tidak tanpa ragu, tanpa rasa walaupun ongkos untuk pulang hanya tingga 40rbu di kantong saya.

Ternyata mengantar ama chek-in di bandara menghabiskan uang yang saya pinjam sampai 93rbu. Setidaknya saya dapat titipan sambal, nasi, ama keripik tempe Bandung. Dengan begitu badget makan msiang dan malam aman.

Lagu dan Karakter




Sejak memiliki notebook baru saya lebih sering dengar lagu wali dan salah satu favorite saya yaitu lagi judul “abatasa”. Bagus banget liriknya dan tidak ada unsur2 cinta2an. Oh ya, kali ini saya mau bahas tentang lagu favorite dari masing-masing tipe orang yang saya kenal. 

Tipe kasmaran à biasanya lagu yang mereka suka rada-rada lagu cinta kayak lagu Once. Orang ini kayak gini selalu berharap dekat dengan kekasihnya yang jauh walaupun sebenarnya dekat -_-. Dia merasa kesepian dan ingin berada dipelukan sang kekasih. Salah satu teman saya yang suka lagu once adalah Juni yang memiliki kekasih di sebuah daerah di Sumatera Utara (saya lupa persisnya).
Tipe pejuang à sukanya lagu yang membangkitkan darah juang seperti ost Gie. Orang ini selalu berusaha untuk mencapai impiannya dengan belajar dan tak kenal lelah dalam belajar. Asal tau aja aku mau masuk UI karna denger lagu ini makanya ngak ada tidak untuk masuk UI. Memang ngotot pada akhirnya harus nanggung resiko tersendiri. Heheee…

Tipe penggemar lagu à ini dia orang yang suka banget beberapa gendre lagu yang menjadi hobbynya. Dia suka mulai dari pop, rock, dnagdut, keroncong, dan lagu daerah. Gado-gado deh, semua lagu dimasukin kayak mau tampil dikondangan aja ^^. Dia salah satunya adalah temanku juga namanya firdaus atau sering di panggil apit. Dia hafal lirik-lirik lagu lama bahkan yang nulisnya udah lupa ^^

Kajian tentang musik yang seirng dibahas oleh anak komunikasi ternyata sangat menarik. Beberapa kali aku pernah membaca skripsi, tesis bahkan disertasi mengenai musik yang ditulis oleh anak komunikasi UI kebanyakan. Beberapa analisis mengatakan bahwa kita selalu menginterpretasikan lagu sesuai dengan keadaan kita sehingga merasa lagu tersebut cocok untuk kita. Itu juga dalam lagu biasa menggunakan kata umum biar bisa masuk dalam setiap interpretasi pendengar.

Beberapa gendre musik yang menjadi bahan bacaan saya salah satunya yang saya tertarik yaitu mengenai musik punk rock terutama pemahaman punk yang berkembang dibeberapa wilayah. Punk menjadi salah satu komunitas dari anak-anak jalanan di kota-kota besar yang sebanarnya membawakan suatu idealism yaitu anti kemapanan. Tidak hanya itu punk juga merupakan bukti dari kebencian pada sistem kapitalis dan tidak setuju dengan sistem perburuhan karena bersifat menindas.
Selain itu saya juga tertarik dengan musik jaman dulu atau jadul atau klasik atau apalah. Salah satunya yaitu indri dengan judul “cintaku padamu”. Salah satu yang membuat musiknya bagus adalah suara Indri sendiri yang begitu syahdu. Mungkin dengan mendengarnya saja orang bisa berpendapat bahwa paras Indri sangat cantik tapi siapa tau. Menggunakan google saya mencoba mencarinya namun penyanyi bernama Indri tidak ada walau ada langunya hanya bentuk mp3.

Jika kita bagi terdapat banyak bagian dalam suatu musik yaitu makna lirik, alunan nada, suara penyayi, dan arasamble dari semua alat musik yang digunakan. Semua itu akan memasuki telingamu dan jika kamu memilik musik yang salah makan itu akan berdampak pada tingkah laku dan pola fikirmu sendiri. Oleh karena itu pilihlah gendre dan musik yang benar agar tidak tersesat ^^. Salah satu musik yang membawa pikiran jernih adalah melodi yang beraturan. (saya lupa lagi, simphoni apa tepatnya, klo sodara tertarik bisa chek mbah google deh ^^)

Minggu, 23 Maret 2014

SABTU yang INDAH dan PERTEMUAN yang MEMBOSANKAN

Sebuah kebiasaan bag saya untuk meninggalkan kost-an dan pergi ke kampus untuk sekedar online, cari-cari skripsi atau tesis, tidur siang, bahkan sampai nginap di MUI. Namanya juga cowok kemana aja ok-ok aja. Olehkarena itu tidak ada batasan saya jika harus beraktifitas di luar kost-an bahkan saya lebih banyak menghabiskan waktu saya di kampus disbanding dengan kost-an.
Pagi ini saya kekampus karena akan mengadakan acara Kebab Majid UI. Udah taukan itu apa? Program masjid yang saya rancang, saya jalankan, dan hanya saya satu-satunya panitia sampai sekarang. Sebelumnya pernah dibantu oleh bebarapa orang namun sekarang saya benar-benar jadi partai tunggal hehehehe :D.
Kebab masjid UI mulai pada pukul 8.00 jadi mau ngak mau saya harus persiapkan segala sesuatu mulai pukul 7.00. Alhamdulillah semua berjalan lancer walau tanpa bantuan manusia lain saya mampu mengangkat white board yang beratnya lebih dari 20 kg. ternyata tidak ada yang berat dalam aktifitas ini hanya saya saja yang terlalu menganggapnya berat. Inshaallah…
Hari ini bethubungan dengan pak Mutha’ali harus pulang cepat karena ada keluarga beliau yang meninggal jadi kelas harus berakhir lebih cepat. Sayang sekali memang, tapi kesempatan ini saya gunakan untuk foto angkatan dengan semua peserta dengan syar’I tentunya. Ihwan-ihwan, akhwat akhwat. Liat sendiri deh hasilnya ^^.
Selesai kelas bahasa arab saya keperpus untuk menghibur hati yang lelah ini dan diam dengan sepotong film dari kerabat jauh. Tak terasa ngantuk mulai menyerang setengah tidar saya baringkan kepala yang berat ini di meja computer dan terlelap untuk beberapa saat. Sempat berfikir malu tidur disana tapi masa bodoh karena saya yakin semua orang sibuk dengan kepentingan masing-masing baik individu maupun kelompok dan itulah dunia Cyber.
Siang telah berlalu dan sore pun cerah menyambut. Aku duduk menatap kekesalan jauh dalam hati dan berusaha menolak tidak ada. Dia selalu mendekatiku, membisikan kata-kata provokatif, menggerakkan tanganku untuk bertindak, dan selalu mengalihkan pandangan saya dari sesuatu yang buat semuanya meledak. Semua yang bisa saya lakukan hanya diam, walau eksistensi saya tidak ada, walau saya bukan bagian dari mereka, walau saya hanya sendiri, semua akan selalu begitu.
Tips klo berhadapan dengan saya saat marah mending menjauh aja. saya orangnya ngak bisa diajak ngomong klo lagi marah apalagi mempertentangkan sesuatu yang saya ngak suka (sama saja kamu cari mati). Dari wajah sangat ketahuan klo saya lagi marah atau ngak, jadi saat itu mending jangan bilang apa-apa ke saya. Karena saya laki-laki saya begitu dank arena saya laki-laki kalau disinggung saat lagi sensitifnya akan tersingung dan dampaknya akan keras.
Akhirnya benda-benda mati juga tempat terbaik untuk melepaskan kemarahan. Tidak heran jika saat masa leluhur saya di minangkabau pernah terjadi cekcok antara datuak Katumangguangan dan datauak Parpatiah Nan Sabatang. Ketika terjadi perselisihan paham antara kedua tetua minang ini. Sebuah batu menjadi korban dari lapiasan kemarahan dari datuah Parpatiah Nan Sabatang. Batu tersebut tembus berlobang akibat tusukan dari pisau (sejata adat minang) datuak Parpatiah Nan Sabatang. Hingga saat ini batu tersebuat masih ada dan disebut sebagai batu batikam sebagai sumber sejarah.
Untuk saya ngak punya pisau atau semacamnya klo ada tentu banyak batu di UI menjadi korban ^^. Setidaknya cerita diatas menyiratkan bahwa dalam kemarahan tidak ada gunanya melapiaskan pada orang lain hanya akan membuat panjang permasalahan lebih baik tenang, diam, dan berusaha mengontrol diri. Berbeda memang dengan wanita seperti diskusi saya di fb dengan sausan, justru wanita itu lebih banyak ngomong klo lagi marah dan itupun ngak terkontrol ngomongnya. Ngak terkontrol maksudnya bukan ngak pakai SPOK tapi isinya itu “nusuk banget” (pengalaman :D).
Malam ini saya rencana akan pulang ke kost-an tapi kerena keasik ngobrol dengan munif selepas magrib dan Isya akhirnya saya mutuskan untuk nginep di masjid. Mudah-mudahan ngak telah kebandara besoknya. Hoooaaaahmm…., rembulan telah memanggil saya untuk tidur. Sekian dulu yah lain kali kita akan berbagi dengan topik yang lebih menarik ^^.
ZZZzzzzz…….