Minggu, 19 November 2023

Adap Harusnya lebih diutamakan

 Setidaknya saat ini saya harus menulis walau sudah ribuan jam tidak ada tulisan di blog ini. Ini hanya masalah waktu aja. Karena kebetulan bagi saya menulis itu adalah mood. Kadang mood lagi biru kelabu atau mood lagi merah membara tidak ada yang pasti. Karena mood juga dipengaruhi oleh waktu dan kondisi.

Tanpa memperbanyak alasan saya dalam menulis, mungkin langsung aja kita bahas Adap harunya lebih diutamakan. Mungkin aku ngak peduli seberapa sukses seseorang atau seberapa terkenal figur seseorang. Tapi ketika melihat adapnya jelek tentu ada ketidak-nyamanan berada di dekatnya. Nah, pastinya bukan saya saja. Saya rasa semua orang memiliki hal yang sama bahkan orang yang ngak ada adap sekalipun.

Nah kemaren saya mendapati no akun sebuah applikasi messenger saya diblok oleh orang2 yang saya nilai secara terorganisir melakukan tindakan tidak beradap. Sebut saja inisial namanya A, V, dan E. Ketika saya berada di saat genting mereka malah memblok no saya yang membuat saya tidak bisa berkomunikasi dengan istri saya. Sunggu tidak beradap sekali mereka ini. Tidak saja tidak beretika namun diyakini tak memiliki adap pada orang yang sedang kesulitan.

Ceritanya mereka pergi jalan-jalan kesuatu daerah dengan membawa-sertakan istri saya. Saya lost kontak donk otomatis karena sang istri meninggalkan hp nya di kamar. Otomatis kontak saya putus juga donk. nah, ceritanya saya menghubungi mereka untuk mengetahui keadaannya. Tapi yang pertama saya hubungi masuk tuh, secara bergiliran, dari A dia ini cowo, terus V dia ini mau unboxing katanya minggu depan, trus E yang saya ngak terlu peduli dia siapa. Abis masuk sekali tapi ngak diangkat. Saya positif thinking donk, mungkin lagi sibuk. Trus saya hubungi lagi, diblok langsung donk nomer saya bambang. Serius itu bikin sakit ati banget.

al hasil, selama berjam-jam saya jadi stress dan kesal banget donk sama itu mahkluk ber3. Tapi tak kehabisan akal saya menghubungi seorang kasek dan staff nya. Ya mereka PNS atau ASN lah lebih tepatnya dari sebuah institusi negara yang terlibat dalam kepemiluan. 

Gimana ya??? kok ada orang kayak gitu. Seharusnya sebagai rekan kerja dariistri saya mereka mensupport rekan kerjanya agar tidak mendapat masalah. Ini malah mereka membikin masalah. Saya jujur paling ngak nyaman dengan pemblokiran no wa secara sepihak. Gimana sih rasanya ketika kita butuh seseorang secara maya kemudian akun kita di-blok. Apalagi ini menyangkut istri saya.

Pada tentang waktu zhuhur sampe magrib itu saya mencoba menghubungi beberapa orang yang mungkin terlibat dalam kegiatan dinasnya. Diantaranya kasek cabang dari lembaga kepemiluan itu dan salah satu staff nya. Dengan suara yang dalam dan kalimat yang tegas bahkan tanpa sopan lagi saya mempertanyakan agenda jalan-jalan itu. Kata oknum itu adalah fasilitas dari kantor yang dilihat dari siapa tamu yang datang. Kebetulan sang istri dan rekannya adalah staff dari pusat maka mendapat layanan tersebut.

Dan yah . . . salah satu staff nya saya tegasin, pengen rasanya caci maki namun tak baik melapiaskan pada orang yang tak tau apa2 dan dia juga dah bilang ngak tau apa2. kasihan2 . . .




Sambungan . . . .

Nah saya mengirimkan kalimat penegasan dari