Jumat, 10 Maret 2023

Aneh Tapi Rahasia

 Kondisi lagi ngak mood dibawa kerja juga bakal berantakan. Mending sejenak saya  menuliskan hal yang gundah dalam lembaran blog ini.

Terima kasih sebelumnya, bagi teman-teman yang mengikuti blog ini. Jujur ini adalah suatu pengalaman pribadi yang mungkin bisa jadi pelajari. InsyaAllah saya tidak akan memetik pelajaran dari sesuatu yang sifatnya tidak mendasar pada agama Islam.

Oh ya, kali ini saya ingin membongkar hal yang saya rasa aneh dan saya rahasiakan. Salah satunya adalah kenyamanan dari tempat mandi atau ketika saya mandi. Bahasannya tidak spesifik pada bagaimana dan dengan apa saya mandi. Tapi perhatikan bagaimana otak saya bekerja ketika tengah mandi. Seakan-akan otak saya berkerja secara maksimal karena dapat berfikir secara jernih segala sesuatu. Nah itu penyebab dari saya mendapat ide kreasi dan segala bentuk tahapan yang perlu saya lakukan untuk realisasi ide itu. Saking banyaknya dan reaksi dari otak saya berfikir secara optimal sehingga membutuhkan wakktu yang cukup lama dalam menyelesaikan problem dan solving yang muncul silih berganti. Dinamika pikiran yang dalam hal ini adalah kemampuan otak dalam menganalisis cepat dan progresif.




Beberapa faktor yang menyebabkan saya begitu saya rasa ada nuansa rileks ketika dikamar mandi. Damai, tenang, sunyi, dan hanya ada aku dan kesendirian. Faktor luarnya adalah suara gemericik air yang melambangkan kehidupan. Pantesan di jepangada namanya shishi odishi. Shishi odishi adalah salah satu ornamen jepang dalam ruangan yang terdiri dari air dan bambu. Cara kerjanya air mengisi bambu hingga bambu itu penuh dan menumpahkan isinya dalam kolam di bawahnya. Suaranya dipercaya mendapatkan efek rileksasi.

Maka tak heran setiap aktifitas dikamar mandi aku agak lama seiring dari kenikmatan dalam berfikir lebih tenang damai dan cepat. Mungkin ini berbeda dengan setiap orang. Makanya saya menyebutnya aneh dan rahasia. Mungkin teman-teman memiliki cara rileks yang beda. Namun bagaimana pun kita butuh rileks dengan begitu dapat berfikir dengan jernih.

Suatu ketika seperti tadi pagi kita (suami-istri) berantem ngak reda dari tadi malam. Hanya karena alasan tidak diizinkan pergi bermain dengan Aa nya di Banjarmasin. Istri ane ngamuk, ngambek, dan mutusin mau cerai. Menghadapi masalah itu walaupun aku dikamar mandi dalam waktu yang cukup lama, fikiran ini tidak berjalan dengan optimal sebagaimana biasanya. Apakah karena terlalu berat atau aku terlalu capek melayani keinginan istri yang ngak menentu.

Rasanya ingin pergi dari dunia ini dan menghilang begitu saja . . .