Rabu, 27 Mei 2020

Risalah untuk Calon Istriku Bag. 1: Memikirkanmu


Kamu tau setiap hari aku memikirkanmu. Bukan..., tapi setiap saat. Aku tidak bisa lepas dari memikirmu. Hal itu memuncak ketika aku masuk ke perguruan tinggi. Karena pandangan aku semakin tajam dan wanita cantik dimana-mata itu sungguh menyilaukan.

Kau tau, berapa kali laki-laki memikirkan wanita setiap hari? Tidak tau mitos atau fakta, 7 kali laki-laki berfikir tentang hubungan intim per hari nya. Maaf, aku malu mengatakannya, tapi sepertinya mungkin begitu. Sedangkan penelitian beberapa universitas mematahkan hal tersebut dalam penelitian ilmiahnya. Seperti seorang peneliti dari Universitas Ohio mengungkapkan setidaknya sehari laki-laki berfikir hal itu sekitar 388 kali. Bisa kau bayangkan beratnya hidup kami, kaum papa, yang setiap saat harus mengucap nama Allah jika hal itu terlintas.
Jauh lebih agresif dibandingkan masa SMA dulu, saat ini pergaulan kami sangat bebas. Di kampus kami bebas bergaul tanpa adanya sekat budaya atau ahklak yang jelas seperti kita di SMA dulu. Dan begitu juga dengan pakaian. Astagfirullah..... aku benar-benar kaget ketika wanita berias, dia mampu menutup perhatian dan kebisingan dunia, seakan mata hati langsung berdecak per sekian detik nya. Kau tau? Di kampus tidak satu-dua yang seperti itu ada ratusan bahkan ribuan yang setiap hari saya harus berinteraksi dengan mereka.
Aku memikirkanmu. Tapi aku tak tau kamu siapa dan entah dimana. Aku ingin segera melamar dan menikah denganmu. Kau tau? Bukannya aku siap untuk berumah tangga atau sudah cukup dewasa, tapi aku takut terjerumus dalam kelemahan iman. Jujur aku hanya butuh kehadiranmu disisiku. Menemaniku dan menjadi penjaga pandanganku. Agar tidak ada hal fitnah menghiasi hariku karena tidak bersamamu.
Oh ya, penetilian dari Ohio diatas dibuat oleh prof. Terry Fisher. Beliau juga mengungkapkan bahwa pria juga bercakap tentang wanita lebih banyak. Baik terlintas dalam kesendirian maupun ketika dalam sebuah forum berkelompok. Kau tau kata-kata teman sebangku-ku ketika melihat mahasiswi dengan pakaian ‘begitu’? dia bilang “kita tinggal bawa nasi putih doank udah selera karena ‘paha’ dan ‘dada’ ada di kelas”. Sontak aku cukup nyambung dengan perkataannya. Aku malu mengakuinya, tapi itu apa adanya.
Calon istriku, kau tau aku belum dewasa. Aku mungkin tidak cukup bisa menafkahimu, tidak bisa memberikan rumah mewah untukmu, bahkan mungkin kau akan putus kuliah karenaku. Tapi aku ingin kau tahu bahwa aku ‘menderita’ tanpamu. Aku menjadi manusia aneh. Aneh dengan cara pergaulan, aneh dengan cara bercengkrama (terutama dengan wanita), aneh dengan kesendirian. Aku banyak menghabiskan waktu diperpustakaan karena di sana aku bisa disibukkan dengan tulisan-tulisan yang sedikit aku cintai dibandingkan dirimu.
Calon istriku, suatu pagi aku tidak bersemangat. Aku malas untuk bangun lebih awal, aku malas bergerak ke masjid, bahkan aku malas membaca kalam Tuhan. Aku merasa hidupku kosong melakukan rutinitas yang ‘membosankan’ (ampuni aku Allah). Tapi aku bersemangat ketika ke kampus. Aku berharap bertemu denganmu. Entahkah kau di sana jodohku atau tidak. Setidaknya aku tidak pernah kehilangan harapan untuk menarik perhatianmu.
Hai calon istriku, kau tau pandangan lain dari prof. Terry Fisher bahwa laki-laki sedikit lebih sering berfikir tentang makanan dan tidur siang dari pada wanita. Katanya kami agak lebih malas dan makan kami agak lebih banyak. Iya mungkin. Untuk aku sendiri juga begitu. Tapi kau tau, aku kadang lupa makan, lupa minum, bahkan lupa ngak punya uang (ini sih terlalu  :D). Kami bersahabat dengan makanan instant: mie instant, gorengan instant, bahkan rokok pun instant (untuk yang merokok, aku sih ngak).
Sayang (maksudnya “calon istriku”, sama aja kan? :D), aku takut jatuh sakit. Aku takut kena usus buntu atau penyakit karena makan dari makanan yang tidak sehat. Apa kau tidak kasihan padaku? Tak apa, toh kita belum kenal, belum ketemu, belum ada akad, bahkan belum ada apa-apa. Tapi aku selalu berharap kau disana baik-baik saja dan tidak meniru pola makan aku yang rusak. Itulah kenapa aku selalu mementingkan kaum hawa dalam segala hal termasuk makanan. Bukan karena tidak ada apa-apa karena kadang aku berfikir mungkin calonku ada diantara mereka yang aku utama. Yaitu kau.
Aku tak jarang bercengkrama dengan orang yang terindikasi erotophilia. Kau tau erotophilia apa? Erotophilia yaitu suatu kondisi yang membuat seseorang dengan mudahnya terbuka dan cenderung tidak malu berbicara tentang hubungan intim. Ya, terutama dia pembicara yang domina diantara kaum Adam lainnya. Sungguh aku tak tahan mendengarnya diantara malu dan juga merasa bersalah pada kaum Hawa sepertimu.
Sebenarnya aku takut mencerita pikiran ‘bejat’ diantara kami dari kaum Adam. Tapi asal kau tau, ternyata aku dan kaum Adam yang lain memiliki cara berfikir yang sama yaitu sama-sama hampir selalu berfikir tentang kaum hawa sepertimu, menarik simpati bahkan keinginan mencoba untuk lebih intents terhadap mereka, kaum hawa. Interaksi yang paling kuat biasanya dalam bentuk sahabat. Meskipun kurang yakin ada beberapa yang bersahabat secara buta tapi sangat banyak yang bersahabat palsu. Jujur aku belum pernah merasakan persahabatan yang ikhlas dalam suatu kelompok yang terdiri laki-laki dan perempuan.
Ada kepalsuan atau modus diantara kami para laki-laki setidaknya hasrat yang disimpan. Tapi berdasar pandangan saya saja, modus itu cukup mampu membuat suatu komunitas jadi lebih erat, karena saling. Pandangan saya lagi, laki-laki cendrung ingin dekat dengan wanita dengan modus birahi yang terselubung, namun wanita sebaliknya karena modus kasih persahabatan dan kesetia-kawanan. Jika kedua alasan tersebut bertemu maka ada rasa suka atau pun tidak mereka akan bersama dalam kenyamanan. Tapi akan berubah jika salah satu dijemput oleh pasangannya, dan tinggallah  pihak yang terkurung oleh bayang-bayang, susah move on. Biasanya karena terbiasanya nyaman dengan si anu, trus ngak bisa bersama lagi atau seperti ada hal yang hilang.
Mengidentifikasinya gampang. Jika ada teman kamu, baik yang wanita maupun pria, yang menceritakan kebaikan seseorang (lawan jenis) seperti pernah dekat, akrab, dan sohib. Nah, itu dia ciri-cirinya orang yang ditinggal oleh rasa nyaman dengan modus persahabatan atau apalah. Agak ironis sih, apalagi jika dia tak sengaja bicara pada pasangannya, tentu itu kan mengecilkan hati pasangannya. Jika pasangannya menanggapi itu dengan hal biasa, kemungkinan si pasangan juga melakukan hal yang sama. Hal pembicaraan itu menjadi urat saraf keretakan hubungan mereka kemudian kelak, hmmmm semoga dugaanku salah.
Tapi tahukah kamu, bahwa modus itu juga berlaku jika salah satu pihak ada ketertarikan dan pihak lain tidak. Jika modus sudah bernuansa keluhan dapat dipastikan kecendrungan bertepuk sebelah tangan lebih tinggi. Meskipun berusaha dipertahankan harus ada yang mengalah atau ada yang terganggu atau tersakiti. Contoh: bisa saja laki-laki tidak suka pada wanita atau si wanita memanfaatkan si laki-laki. Hal itu ditakar dari untung-rugi atau materialisme. Jika sudut ketidak-adaan harapan  sudah tidak ada maka hubungan mereka akan berakhir dengan sendirinya. Jika pun ada yang keingin tetap bersama dengan paksaan, itu hanya akan dijalani dengan penderitaan. Sekarang atau suatu saat nanti akan mendapati hasil yang sama.
Oh kasih, aku hanya ingin memberi kabar. Aku selalu memikirkanmu. Meskipun kau tidak pernah. Karena fitrah otak kita tercipta berbeda. Aku ingin beberapa hal kau jaga untukku. Setidaknya sampai aku menjabat tangan walimu. Aku berharap itu kau yang untouchable. Karena aku juga akan menjaga diriku untukmu. :D


1 komentar:

  1. Online Casinos - Lucky Club
    Looking for the best online casinos that will give you the best experience? At 카지노사이트luckclub Lucky Club, we aim to help you find the best casino to play your favourite games

    BalasHapus