Senin, 16 September 2019

Catatan Pengajar Bimbel

Untuk kali ini saya sepertinya agak iri dengan anak-anak bimbel yang saya ajar. Gimana seusia mereka saya tidak pernah sesibuk ini. Pulang sekolah trus belajar di bimbel dengan dibimbing oleh tentor yang sudah lulusan PTN langsung. Sedangkan saya dulu jangankan uang untuk bimbel, kelas 9 SMP saya hidup sendiri di Bukittinggi. Jauh dari saudara, jauh dari orang tua, dan jauh dari kata layak. 
Pulang sekolah satu-satunya cara untuk menghibur diri hanyalah pergi ke Pasar Putih di Kota itu. Dimana saya mendapat cerita fantasi dari komik-komik yang saya baca. Lepas dari itu tidak jarang saya menghabiskan waktu untuk main Playstation yang saat itu termasuk mainan mewah dan mahal. Belajar? tentu awalnya tidak terfikir oleh saya untuk itu, namun demi melanjutkan pendidikan terinshaf juga.
Tanpa bimbel tanpa orag tua, tanpa saudara, tanpa dukungan yang cukup saya dapat meraih nilai memuaskan. Seingat saya nilai matematika waktu itu 100 untuk UN. it's not big problem. Matematika sudah menjadi bagian hidup saat itu, saat ini juga.
Tapi saya generasi saat ini tidak terlalu banyak yang menyukainya atau mungkin soalnya rada sulit. Pernah saya coba agak susah juga :D

Tadi sebenarnya saya hanya mengawas. Anak2 kelas 9 023 cukup bersahabat sehingga lebih enjoy menegur mereka untuk fokus dalam mengerjakan pekerjaan sendiri.
harusnya saya tampilin foto untuk kegiatan saat ini, lain kali deh :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar