Selasa, 08 Agustus 2017

SENDI PLURALITAS DAN RASIONALITAS ADALAH INDONESIA




Negara Indonesia telah lama berdiri dengan sendi pluralitas dan rasionalitas. Kedangkalan berfikir beberapa tokoh muslim garis miring dan dukungan minoritas membuat negara ini kacau saat ini tidak akan mudah dilupakan untuk masa depan. Politik balas dendam mungkin akan terjadi ketika pemerintah telah berubah haluan. Orang yang memercikan bara akan menerima apa yang telah dia lakukan sebelumnya. Tuailah kesalahan dengan lapang dada.
Perlu diingatkan bahwa umat agama apapun bisa hidup di Indonesia tanpa harus mengusik agama mayoritas. Suatu cerita yang berlainan jika agama mayoritas di singgung bahkan dihina. Ini diberi hati minta jantung. Parahnya bukan malah minta maaf malah melakukan tindakan kriminalisasi, persekusi, hingga pembubaran ormas Islam. Siapapun dalang dari semua ini akan menerima akibatnya di masa yang akan datang atau selambat-lambatnya ketika pemerintahan bergulir atau jatuh.
Pembuat onar negara, penghancur keharmonisan beragama, pelaku kriminal harus dijatuhkan sanksi yang sangat berat karena berkaitan dengan keutuhan negara. Tidak lain adalah para pedukung penista agama. Sejak awal saya sudah mengingatkan bahwa kasus penista agama harus diselesaikan tuntas hingga keakarnya. Telah terbentuk sekumpulan manusia yang mendukung terhadap kerusakan atau kemungkarang. Ini hanya akan menajdi duri dalam danging negara. Oleh karena itu semua aparat, lembaga, pihak, tokoh, partai politik harus membersihkan diri dari orang-orang pendukung kerusakan ini. Hukum harus tajam menyelesaikan kasus ini tidak tumpul.



Cuma dua tahun.... Soekarno pun akan tertawa terbahak-bahak jika keluar dari kuburnya. Ayolah kembali pada pijakan awal negara Indonesia yang merupakan pluralitas dan rasionalitas. Kembali kepijakan dasar negara, lambang negara, pahlawan negara, tidak pada penjajah atau musuh dalam selimut yang mengambil keuntungan dari kemerdekaan Indonesia. Dengan semua dasar dan sendi itu tentu kita tidak hanya membuat Indonesia baru tetapi menjadikan Indonesia sebagai tempat yang layak untuk ditempati oleh generasi kita selanjutnya dengan tidak ada lagi politik balas dendam yang hanya dilakukan oleh para pengecut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar