Sebenarnya
dari beberapa buku yang saya baca tentang kapitalis banyak berbagai versi yang
menyebutkan apa itu definisi kapitalis. Para ahli ekonomi banyak yang
mendefinisikannya secara jelas dalam konteks zamannya, akan tetapi tidak sesuai
lagi dengan konteks zaman sekarang. Kapitalis bila di lihat dari beberapa aspek
mungkin akan mendukung dan mempermudah kita dalam memehami apa itu kapitalisme.
Saya akan menjabarkan kapitalis secara sudut historis dan definisi para ahli
dari zaman ke zaman.
Kapitalisme Historis
Kapitalisme
berasal dari kata kapital yang berarti modal. Modal merupakan element dasar
dari kapitalis sesuai dengan definisinya, namu apa itu modal dalam kapitalis
merupakan akumulasi kekayaan baik itu stok barang-barang yang dapat di
konsumsi, mesin-mesin produksi atau klaim yang sah atas barang-barang dalam
bentuk uang. Modal dalam kapitalis tentu saja menunjuk kepada akumulasi masa
lalu yang belum digunakan. Jadi dapat kita simpulkan bahwa seama ini kita seang
nelihat sistem kapitalis beroperasi karena setiap peruasaan selalu meakumulasi
modal masa lalu yang belum digunakan.
Definisi menurut para ahli
Istilah
kapitalisme selalu menjadi hal yang didukung dilain pihak sistem kapitalisme
ditolak karena perdebatan dalam memahami dan mengintrepretasikan yang tidak
selalu jelas untuk di mengerti. Definisi kapitalis menurut Proudhon (1867)
menyatakan bahwa “rezim ekonomi dan sosial, dimana kapital, sebagai sumber pendapatan,
pada umumnya bukan milik mereka yang membuatnya melalui kerja”[1]
Menurut
Warner Sombart mengakui Kapitalisme sebagai kosep fundamental dari suatu sistem
pemikiran ekonomi dalam bukunya Der
Moderne Capitalismus.
Sebagai
sistem pemikiran Kapitalisme ditandai dengan
tiga semangat yaitu; pemilikan, persaingan dan rasionalitas.[2]
Pandangan
milton friedman tentang Kapitalism bangkit menjadi suatu sistem yang
diperjuangkan dan dibersihkan dari unsur-unsur sosialisme yang selama ini mengganggu
bekerjanya sistem kapitalisme yang “murni”.[3]
Kapitalisme
identik dengan suatu sistemperusahaan perorangan yang tidak terkekang, suatu
sistem dimana hubungan sosial dan ekonomi diikat dalam suatu kontrak , di mana
orang merupakan pelaku bebas dalam mencari kehidupan mereka, serta tidak ada
ikatan dan pembatas dan tekanan-tekanan yang sah.
Kapitalisme Klasik
Kapitalisme
klasik mencerminkan sebagai sumber yang menyebabkan munculnya kondisi kaum
buruh di eropa pada abad pertengahan yang meyebabkan kesengsaraan di kalangan
para buruh dan oleh karena kapitalisme klasik ini juga muncul kolonialisasi dan
imprealisme. Perkembangan sejarah saat ini telah membuat perombakan bahkan
perubahan dari sistem kapitalisme klasik, sehingga yang berlaku sekarang ini
adalah sistem ekonomi campuran yaitu pencampuran dari sistem ekonomi pasar dan
sistem ekonomi peranan pemerintah.[4]
Sistem ekonomi yang ada sekarang dianggap sebagai sistem ekonomi campuran yang
dianggap telah mampu menghilangkan unsur-unsur jahat sistem ekonomi kapitalis.
Konotasi
sistem ekonomi kapitalisme yang
berkembang di Indonesia ialah negatif yaitu sistem kapitalisme model klasik.
Sistem kapitalisme Klasik ini pernah menjadi realita dalam sistem ekonomi di
negara Inggris dan Amerika pada abad XIX. Ciri terpenting di dalamnya yaitu;
1.
Berlangsungnya kegiatan ekonomi yang
dilakukan oleh perusahaan-perusahaan kecil dalam jumlah besar, dimiliki oleh
perorangan atau keluarga secara langsung mengemudikan jalan usaha.
2.
Pengaturan kegiatan ekonomi dilakukan oleh
apa yang disebut “pasar” dimana persaingan bebas berlaku secara dominan.
3.
Terjadinya alokasi buruh atau tenaga kerja
diantara para majikan melalui sistem upah atau kontrak kerja dalam meknisme
pasar tenaga kerja.
4.
Negara pada dasarnya tidak melakukan
intervensi dalam sistem pasar, melainkan lebih banyak membiarkan sistem pasar
bekerja secara bebas.[5]
Neo-liberal
Selama
perang dunia II dan sesudahnya muncullah suatu aliran yang dinamakan
“neo-liberalisme”. Aliran ini menghendaki pembaharuan/perubahan pada
liberalisme klasik. Kaum neo-liberal ini menginginkan intervensi pemerintah
dalam proses ekonomi yang bertujuan agar pembentukan harga secara bebas.[6]
Akan tetapi seorang moneteris anobel F.A Hayek pernah berkata secara terbuka
bahwa sebuah masyarakat yang berbasis pasar bebas secara konsisten akan
menciptakan kesempatan-kesempatan yang tidak adil dan tidak pada tempatnya.
Pernyataan ini menunjuk pada keuntungan umum yang dicapai semua orang atas
maksimalnya kesempatan-kesempatan pertukaran dan pilihan industri.
Kapitalisme Modern
Berasal
dari Inggris pada abad 18 dan kemudian menyebar ke Eropa Barat dan Amerika
Utara.
Kapitalisme
merupakan sebuah sistem organisasi ekonomi yang dicirikan oleh hak milik privat
atas alat-alat produksi dan distribusi (tanah, pabrik-pabrik, jalan-jalan
kereta api, dan sebagainya) dan pemanfaatannya untuk mencapai laba dalam
kondisi-kondisi yang sangat kompetitif.[7]
[1] Baca, M Dawam Raharjo
Kapitalisme Dulu dan Sekarang, (Jakarta; LP3ES, 1987)
[2] Baca keterangan warner Sombart
dalam article “Capitalism”dalam Encyclopaedia of sosial sciences, vol. 3-4,
hal.195.
[3] Pandangan Milton Friedman dalam
buku Kapitalism and Freedom, (Chicago: The University of Chicago Press, 1971)
[4] Paul A. Samuelson & Peter
Timmer Economics, Mac Graw-Hill Kogakusha, Ltd, 1976, hal. 41-43 dan 831.
[5] Ciri ini dirumuskan oleh N.
Abercombrie dalam The Dictionary of
Sosiology, Penguin, 1984 lihat hal. 31.
[6] Baca Kapitalisme Versus Sosialisme suatu analisis ekonomi teoritis,
Winardi, Remadja Karya, 1986 hal. 33
[7] Milton H.Spencer, Contemporary
Macro Economics, 1977 hal. 29
Tidak ada komentar:
Posting Komentar