Kandidat Cagub ke UI
Jakarta sebagai pusat dari kegiatan negara seperti bidang ekonomi, bidang pemerintahan, bidang keamanan, bidang perpolitikan dan banyak bidang-bidang lain menyebabkan munculnya permasalahan lingkungan yang sangat kerap sekali terdai di berbagai sudut kota. permasalahn permasalahn ini terjadi hampir setiap tahun, setiap bulan, setiap hari bahka setiap waktu yang membuat ketidak adanya sistem yang membuat kearah jakarta yang lebih baik lagi. anehnya setiap pergantian Gubernur selalu sama saja hasilnya, kemiskinan, bencana banjir, kecelakaan terus meningkat seakan-akan tidak ada hubungannya dengan kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh gubernur DKI jakarta.
pada pemilihan gubernur yang sedang belangsung ini mengadakan kunjungan ajang silaturahmi dan interaksi para bakal calon gubernur dan waliknya dari seluruh kandidat pada tanggal 27 april kemaren di taman melingkar perpustakaan Universitas Indonesia. acara ini berkerja sama dengan TVone dengan mengambil tema jakarta mencari pemimpin.
Empat pasangan kandidat Bakal Calon Gubernur dan Bakal Calon Wakil Gubernur yang datang lengkap antara lain Jokowi-Basuki, Alex-Nono, Faisal-Biem, dan Hendardji-Riza sedangkan Pasangan Hidayat-Didik tidak lengkap dengan tidak hadirnya Didik. Selain itu, pasangan incumbentFoke-Nara tidak hadir dalam acara ini.
dalam acara tersebut ada beberapa masukan dari para kandidt terkait dengan memperbaiki jakarta ke arah yang lebih baik lagi
“Untuk mewujudkan Jakarta yang bersih harus dimulai dari pemimpinnya dan harus berani membuka anggaran sampai lapis ke-3 hingga seluruh warga Jakarta tahu” (Basuki)
“Apabila kami memimpin, dalam tiga tahun Jakarta akan bebas banjir dan bebas macet” (Alex)
“Kita harus mengubah paradigma dan memastikan peran negara yang benar. Semua pengelolaan perencanaan harus berbasis warga” (Faisal)
“Kita harus melakukan akselarasi yang tinggi untuk memimpin Jakarta dan membuka biaya hidup yang rendah bagi warganya” (Hendardji)
“Kita akan meneruskan blue print transportasi massal yang sudah ada dan langsung mengeksekusinya. Saya hanya satu jam di kantor, sisanya di lapangan” (Jokowi)
“Masalah kriminalitas, kita mempunyai 3 tahap dalam menyelesaikannya. Pertama tindakan pencegahan yang melibatkan masyarakat. Kedua, strategi penangkalan dengan mengadakan patroli. Ketiga tegas secara hukum bagi siapa saja yang bersalah” (Nono)
“Jakarta perlu dibagi APBD-nya ke provinsi-provinsi lain agar tidak semua orang menuju Jakarta. Kualifikasi orang-orang yang bekerja di Jakarta juga harus berkualitas dan siap kerja” (Hidayat)
“Kita arus memulai dari tata manusia, baru menuju tata ruang. Kalau hanya bicara tata ruang saja, maka yang akan terjadi adalah hanya orang-orang yang punya duit yang akan memiliki wilayah di Jakarta” (Faisal)
mungkin ini yang namanya lagi pemilu sehingga masing-masing kandidat benar-benar berpacu untuk memperlihatkan existensinya dan kemampuanya dalam memecahkan masalah. semoga apa yang mereka ucapkan tidak hanya menjadi rencana saja tetapi menjadi tindakan yang terencana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar