Kebenaran pertama yang
pernah saya alami yaitu ketika kita berbicara pada publik tentang syariat
Islam, sistem Islam, atau hukum Islam maka yang pertama kali menolaknya adalah
kaum Islam itu sendiri. Mereka yang sholat lima kali sehari, mereka yang puasa
di bulan Ramadhan, dan mereka yang selalu merayakan hari besar Idul Fitri,
namun dalam hal penerapan Islam secara sistemik, mereka langsung menolak
mentah-mentah. Ini aneh sekali, sehingga kita perlu mempertanyakan apakah
mereka itu percaya dengan Islam atau tidak. Jawaban ketidaksetujuan ini
membuktikan bahwa mereka tidak setuju dengan sistem Islam. Pertanyaannya kenapa
mereka memilih Islam jika tidak mau menerima konsekuensi diterapkannya sistem
Islam.
Nabi Muhammad SAW turun
ke Bumi untuk menerapkan Islam, untuk memperbaiki akhlak manusia dan untuk
menerapkan sistem agar akhlak manusia sesuai dengan nafas Islam. Rasullullah
dalam memperbaiki akhlak manusia tidak hanya dengan memberikan contoh tapi
aturan yang sistematis beliau tinggalkan yaitu sistem Islam. Sistem ini bekerja
secara menyeluruh tidak hanya masalah yang wajib bagi individu tetapi juga
masalah yang wajib bagi masyarakat dan bagi institusi sebuah negara. Sistem ini
dalam pemerintahan beliau dan sekarang kita kenal adalah sistem kekhalifahan.
Sistem kekhalifahan
adalah sistem terbaik dan modern dari demokrasi karena lahir didalam
pengetahuan yang tinggi dan di abad 10 masehi lebih modern dari pada demokrasi
yang lahir di abad sebelum masehi. Sistem ini diterapkan pertama kali oleh
Rasulullah dan beliau menjadi prototype yang membawa peradaban Islam ke kancah
dunia. Khilafah membawa perubahan pada dunia tepatnya pada masa rasulullah
menjadi awal dari perubahan itu kemudian dilanjutkan oleh khalifah yang
diangkat sebagai pemimpin umat kemudian. Sepeninggal Rasulullah sistem khilafah
diterapkan selama 14 abad hingga berakhir pada tahun 1926 oleh Kemal Pasha
seorang antek Yahudi. Berakhirnya sistem ini diterapkan beriringan muncul
banyak masalah seperti datangnya isme-isme yang tidak berasal dari Islam
seperti Liberalisme, Komunisme, Nasionalisme, serta sistem demokrasi yang
kemudian diusungkan untuk menjadikan umat muslim terpecah-belah menjadi
beberapa negara.
Jelas kiranya Islam
tidak turun hanya sebatas agama tetapi dilengkapi dengan sistem dan sistem
dalam kenegaraan adalah khilafah yang dipimpin oleh khalifah. Walau sekarang
sistem Islam telah diruntuhkan bukan berarti seorang muslim harus mengadopsi
sistem lain apalagi sistem yang berseberangan dengan Islam. Sistem Islam ini
menjadi kewajiban untuk setiap muslim menerapkan atau mewujudkannya kembali
karena Rasulullah telah memberikan contoh tentang hal itu.
Sebagian umat muslim
bela-belaan menolak sistem islam ini karena menurutnya tidak demokratis dan
sebagainya. Satu kunci penting yang tersirat dari alasan itu adalah mereka
tidak yakin dengan Islam bahkan lebih parahnya tauladannya sendiri yaitu
Rasullullah. Sehingga bisa kita simpulkan bahwa tidak lengkap keimanannya dan
keislamannya karena dengan sistem Islam saja mereka masih ragu dan lebih percaya
dengan sistem diluar Islam.
Fenomena ini banyak
sekali kita dapatkan baik itu di kampus, di kelas, di masyarakat umum, bahkan
di masjid-masjid. Mereka dengan sangat yakin bahwa Islam hanya sebuah agama dan
Islam tidak mempunyai sistem pemerintahan. Jika kita tidak setuju dengan mereka
tentu yang kita lawan adalah sebaliknya. Berusaha meluruskan pemahaman karena
ketidaktahuan dan pengaruh barat yang liberal di dalam pemeikiran mereka
tersebut.
Selamat berjuang
sobatku
ilhamdi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar