Hai guys, sekarang saya mau memberikan pengalaman saya ketika memasuki dunia Bimbel. Bimbel atau bimbingan belajar adalah hal yang trend bagi anak2 sekolah terutama untuk anak SMA yang mau mempersiapkan dirinya untuk kuliah ke PTN favorite.
Berkenalan dengan Maestro MPI
Ok, jadi pengalaman saya pertama dalam mengajar pasca kuliah ternyata mendarat di sebuah lembaga bimbel yang cukup unik dan menarik. Salah satunya adalah Maestro. Sebagai lulusan tahun 2015 silam (lama banget ya). Saya memulai menjadi kerjaan sebagai pengajar yang bisa nyambil persiapan S2. Salah satu iklan yang lewat dalam browser saya adalah bimbel ini, MPI Maestro. MPI sendiri adalah singkatan dari Maestro Pendidikan Indonesia.
Pertama kali mendengar nama bimbel Maestro dari teman yang lebih dulu mengajar di sana. Mendengar ada lowongan di internet maka saya tertarik untuk masuk dan mendapatkan penghasilan yang katanya lumayan lah. Apalagi baru lulus kuliah menjadi kebutuhan untuk mendapatkan penghasilan. Untuk saya sendiri tidak terlalu memilih karena mengajar adalah hal yang baik untuk belajar lebih.
Nah, sebagai lulusan PTN cukup Favorite sebenarnya ngak terlalu sukar untuk masuk bimbel ini. Jadi singkatnya, selama rekrutmen saya di Depok mendapat arahan untuk mengajar di Depok 2 dengan jam probation (atau percobaan). Saya lupa lama probationnya, tapi cukuplah dengan jadwal itu saya mendapat jam terbang untuk mulai mengajar. Adapun Maestro MPI Depok2 berada di jalan Proklamasi. Dulu sempat ngak punya motor jadi lumayan goyang lutut (GL) kesana. Setelah ada motor lebih efektif meskipun lumayan jauh dari kost-an.
Sistem Pembelajaran dan Pengajaran
Sistem pembelajaran agak unik di sini. Adanya sistem kupon dan koperasi pengajar. Kupon itu memiliki harga lho, 1 kupon di hargai 2,5k. Saya waktu itu dapet 20 kupon (klo ngak salah) atau sekitar 50k. Nah, kupon itu hanya bisa di tukarkan dengan makanan yang berkerjasama dengan merchant (penjual) ada di sana, termasuk koperasi. Merchant cuma di sekitar maestro Depok2 aja ya. Saya paling suka beli mie ayam sama nasi uduk yang sering kali mangkal depan Maestro. Dengan 4 kupon saya bisa makan mie ayam dan nasi uduk, hehehehe....
Selama pengajaran di sini saya mendapat kemudahan dalam melakukan pembelajaran dan mengajar. Mungkin yang paling terasa itu adalah spidol, isi ulang yang udah terisi tinta nya saat mau digunakan. Disamping itu ruangan udah siap, papan tulis udah tinggal pake, modul udah ada, ruangan udah jelas ber AC yang sudah dikondisikan. Jadi tinggal ngajar dengan bekal mempersiapkan daftar pertanyaan atau kuis yang dilakukan pasca pembelajaran. Nah, kuis itu biasanya soal yang terdiri dari 5 buah. dan di catat 1 soal 2 poin. akan di rekap berdasarkan betul salahnya yang diperiksa oleh teman sebangku siswa. Nah nilai kuis ini penting bagi mereka karena akan diposting di whiteboard pengumuman siswa, jadi kelihatan tuh nilai yang tinggi dan rendah.
Hal menarik lainnya adalah adanya evaluasi atau rapat pengajar yang dilakukan setiap sebulan sekali klo ngak salah ya. yaitu di hari minggu atau sabtu saya anggak lupa, intinya di hari libur. Mungkin Minggu deh soalnya emang hari libbur gitu jadi yang datang para pengajar aja. Beberapa hal yang dibahas dalam meeting itu adalah terkait siswa2 dan permasalahannya serta solusi2 yang dipecahkan bersama. Selain itu juga ada pembahasan terkait kepegawaian salah satunya adalah koperasi. Jadi setiap pengajar memiliki semacam saham di koperasi yang nanti akan dicairkan ketika pengajar keluar atau pensiun. Dan satu lagi yang kurang saya suka adalah dana sosial. Dana sosial diwajibkan untuk semua pengajar dengan nominal yang sama. Soalnya kan gaji aku beda.
Oh ya, Masih dalam meeting itu juga kita mendapat jadwal dua minggu ke depan yang sudah dipersiapkan oleh admin dalam bentuk satu lembar kertas yang berisi kode2 unik. Dimana dalam lembar itu terdapat jadwal masing2 tutor baik jam, hari, atau tanggalnya hingga sub materi yang akan di bahas.
Berkaitan dengan bahasan atau materi, di maestro ini cukup kompleks dan jelas bahasannya serta batasannya. Jadi batasan itu sudah ditentukan dan per harinya ada 1 sub bahasan yang akan di sampaikan. Menariknya kita hanya fokus menjelaskan dan mengembangkan sub bahasan yang menjadi tugas kita dengan sedikit spill materi sebelumnya dan mungkin setelahnya.
Kontrak
Kontrak saya dengan Maestro sebenarnya lebih awal daripada dengan Bintang Pelajar yang nyaris ngak dihubungi pasca pembekalan. Jadi saya diikat kontrak dengan kewajiban hadir 3 hari seminggu. Saya lupa pastinya hari apa aja. Namun cukup sulit mengkondisikan diri bekerja di dua tempat yang bebeda dan membagi waktunya. Tapi lumayan saat itu saya mendapat gaji 3 jutaan untuk ke dua tempat tersebut. Lebih gede di Bintang Pelajar sih, itu pun ada dramanya lho.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar