Manusia memiliki kelemahan mendasar atau lebih tepatnya
ketidak-bisaan berfikir lebih sempurna dari suatu ciptaan Allah. Pada dasarnya
manusia memiliki akal dan fikiran tetapi semua hal itu tidak dapat mendorongnya
berkreasi untuk menyaingi ciptaan Allah. Pandangan manusia pada mahkluk lain
terlihat dari gambaran alien dari kacamata manusia. Alien dalam pandangan
manusia tergambar diantaranya dengan rupa fisik menyerupai manusia, mengerikan,
dan tidak beradap.
Alien dalam benak manusia adalah mahluk hidup yang memiliki
kehidupan di planet atau bimasakti lain. Alien tersebut tidak mampu digambarkan
ke bentuk yang lebih sempurna dari manusia. Karena manusia tidak memiliki
bayangan kesempurnaan fisik melebihi fisiknya sendiri. Sehingga terciptalah
bentuk alien yang tidak jauh ciri fisiknya dari manusia. Dalam beberapa
pandangan umum alien di ibaratkan mahkluk dengan tubuh yang halus dan
menyerupai bagian fisik manusia seperti, kepala, dua tangan, dua kaki, dua
mata, bahkan bagian tubuh lainnya.
Tubuh alien seperti bentuk manusia yang tidak memiliki baju
bahkan seperti keadaan mahkluk buas yang mengerikan. Tafsiran manusia untuk
menciptakan mahluk serupa dengan dirinya memiliki kelemahan dalam berfikir tentang
kemungkinan kemampuan yang lebih unggul ketika telah menciptakan teknologi yang jauh lebih canggih. Bagaimana
mungkin mahkluk tidak memiliki baju, buas, dan mengerikan memiliki modal
menyeberangi angkasa luar diantara jutaan galaxi. Kemungkinan mendasar adalah
alien telah memiliki landasan peradaban yang maju baik dalam bentuk individu
maupun teknologi. Sehingga tidak mungkin ada cerita alien memangsa manusia
sebagai mahkluk yang sama sekali tidak pernah dia kenal.
Semua ini membuktikan bahwa manusia tidak bisa berfikir
tentang sesuatu bentuk yang lebih sempurna dari cipta Allah. Bahkan ciptaan
imajinasi seperti alien secara tidak langsung menggambarkan ketidak-mampuan
manusia dalam berfikir secara pendek yang berdampak terbenturkan suatu
kepastian hukum yang sulit dibantah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar