Kamu tau setiap hari aku memikirkanmu. Bukan..., tapi setiap
saat. Aku tidak bisa lepas dari memikirmu. Hal itu memuncak ketika aku masuk ke
perguruan tinggi. Karena pandangan aku semakin tajam dan wanita cantik dimana-mata
itu sungguh menyilaukan.
Kau tau, berapa kali laki-laki memikirkan wanita setiap
hari? Tidak tau mitos atau fakta, 7 kali laki-laki berfikir tentang hubungan
intim per hari nya. Maaf, aku malu mengatakannya, tapi sepertinya mungkin
begitu. Sedangkan penelitian beberapa universitas mematahkan hal tersebut dalam
penelitian ilmiahnya. Seperti seorang peneliti dari Universitas Ohio
mengungkapkan setidaknya sehari laki-laki berfikir hal itu sekitar 388 kali.
Bisa kau bayangkan beratnya hidup kami, kaum papa, yang setiap saat harus
mengucap nama Allah jika hal itu terlintas.
Jauh lebih agresif dibandingkan masa SMA dulu, saat ini
pergaulan kami sangat bebas. Di kampus kami bebas bergaul tanpa adanya sekat
budaya atau ahklak yang jelas seperti kita di SMA dulu. Dan begitu juga dengan
pakaian. Astagfirullah..... aku benar-benar kaget ketika wanita berias, dia
mampu menutup perhatian dan kebisingan dunia, seakan mata hati langsung
berdecak per sekian detik nya. Kau tau? Di kampus tidak satu-dua yang seperti itu
ada ratusan bahkan ribuan yang setiap hari saya harus berinteraksi dengan
mereka.
Aku memikirkanmu. Tapi aku tak tau kamu siapa dan entah
dimana. Aku ingin segera melamar dan menikah denganmu. Kau tau? Bukannya aku
siap untuk berumah tangga atau sudah cukup dewasa, tapi aku takut terjerumus
dalam kelemahan iman. Jujur aku hanya butuh kehadiranmu disisiku. Menemaniku
dan menjadi penjaga pandanganku. Agar tidak ada hal fitnah menghiasi hariku
karena tidak bersamamu.
Oh ya, penetilian dari Ohio diatas dibuat oleh prof. Terry
Fisher. Beliau juga mengungkapkan bahwa pria juga bercakap tentang wanita lebih
banyak. Baik terlintas dalam kesendirian maupun ketika dalam sebuah forum berkelompok.
Kau tau kata-kata teman sebangku-ku ketika melihat mahasiswi dengan pakaian
‘begitu’? dia bilang “kita tinggal bawa nasi putih doank udah selera karena
‘paha’ dan ‘dada’ ada di kelas”. Sontak aku cukup nyambung dengan perkataannya.
Aku malu mengakuinya, tapi itu apa adanya.
Calon istriku, kau tau aku belum dewasa. Aku mungkin tidak
cukup bisa menafkahimu, tidak bisa memberikan rumah mewah untukmu, bahkan
mungkin kau akan putus kuliah karenaku. Tapi aku ingin kau tahu bahwa aku
‘menderita’ tanpamu. Aku menjadi manusia aneh. Aneh dengan cara pergaulan, aneh
dengan cara bercengkrama (terutama dengan wanita), aneh dengan kesendirian. Aku
banyak menghabiskan waktu diperpustakaan karena di sana aku bisa disibukkan
dengan tulisan-tulisan yang sedikit aku cintai dibandingkan dirimu.
Calon istriku, suatu pagi aku tidak bersemangat. Aku malas
untuk bangun lebih awal, aku malas bergerak ke masjid, bahkan aku malas membaca
kalam Tuhan. Aku merasa hidupku kosong melakukan rutinitas yang ‘membosankan’
(ampuni aku Allah). Tapi aku bersemangat ketika ke kampus. Aku berharap bertemu
denganmu. Entahkah kau di sana jodohku atau tidak. Setidaknya aku tidak pernah
kehilangan harapan untuk menarik perhatianmu.
Hai calon istriku, kau tau pandangan lain dari prof. Terry
Fisher bahwa laki-laki sedikit lebih sering berfikir tentang makanan dan tidur
siang dari pada wanita. Katanya kami agak lebih malas dan makan kami agak lebih
banyak. Iya mungkin. Untuk aku sendiri juga begitu. Tapi kau tau, aku kadang
lupa makan, lupa minum, bahkan lupa ngak punya uang (ini sih terlalu :D). Kami bersahabat dengan makanan instant:
mie instant, gorengan instant, bahkan rokok pun instant (untuk yang merokok,
aku sih ngak).
Sayang (maksudnya “calon istriku”, sama aja kan? :D), aku
takut jatuh sakit. Aku takut kena usus buntu atau penyakit karena makan dari
makanan yang tidak sehat. Apa kau tidak kasihan padaku? Tak apa, toh kita belum
kenal, belum ketemu, belum ada akad, bahkan belum ada apa-apa. Tapi aku selalu
berharap kau disana baik-baik saja dan tidak meniru pola makan aku yang rusak.
Itulah kenapa aku selalu mementingkan kaum hawa dalam segala hal termasuk
makanan. Bukan karena tidak ada apa-apa karena kadang aku berfikir mungkin
calonku ada diantara mereka yang aku utama. Yaitu kau.
Aku tak jarang bercengkrama dengan orang yang terindikasi erotophilia.
Kau tau erotophilia apa? Erotophilia yaitu suatu kondisi yang membuat seseorang
dengan mudahnya terbuka dan cenderung tidak malu berbicara tentang hubungan
intim. Ya, terutama dia pembicara yang domina diantara kaum Adam lainnya.
Sungguh aku tak tahan mendengarnya diantara malu dan juga merasa bersalah pada
kaum Hawa sepertimu.
Sebenarnya aku takut mencerita pikiran ‘bejat’ diantara kami
dari kaum Adam. Tapi asal kau tau, ternyata aku dan kaum Adam yang lain
memiliki cara berfikir yang sama yaitu sama-sama hampir selalu berfikir tentang
kaum hawa sepertimu, menarik simpati bahkan keinginan mencoba untuk lebih
intents terhadap mereka, kaum hawa. Interaksi yang paling kuat biasanya dalam
bentuk sahabat. Meskipun kurang yakin ada beberapa yang bersahabat secara buta
tapi sangat banyak yang bersahabat palsu. Jujur aku belum pernah merasakan
persahabatan yang ikhlas dalam suatu kelompok yang terdiri laki-laki dan
perempuan.
Ada kepalsuan atau modus diantara kami para laki-laki
setidaknya hasrat yang disimpan. Tapi berdasar pandangan saya saja, modus itu
cukup mampu membuat suatu komunitas jadi lebih erat, karena saling. Pandangan
saya lagi, laki-laki cendrung ingin dekat dengan wanita dengan modus birahi
yang terselubung, namun wanita sebaliknya karena modus kasih persahabatan dan
kesetia-kawanan. Jika kedua alasan tersebut bertemu maka ada rasa suka atau pun
tidak mereka akan bersama dalam kenyamanan. Tapi akan berubah jika salah satu
dijemput oleh pasangannya, dan tinggallah
pihak yang terkurung oleh bayang-bayang, susah move on. Biasanya karena
terbiasanya nyaman dengan si anu, trus ngak bisa bersama lagi atau seperti ada
hal yang hilang.
Mengidentifikasinya gampang. Jika ada teman kamu, baik yang wanita
maupun pria, yang menceritakan kebaikan seseorang (lawan jenis) seperti pernah
dekat, akrab, dan sohib. Nah, itu dia ciri-cirinya orang yang ditinggal oleh
rasa nyaman dengan modus persahabatan atau apalah. Agak ironis sih, apalagi
jika dia tak sengaja bicara pada pasangannya, tentu itu kan mengecilkan hati
pasangannya. Jika pasangannya menanggapi itu dengan hal biasa, kemungkinan si
pasangan juga melakukan hal yang sama. Hal pembicaraan itu menjadi urat saraf
keretakan hubungan mereka kemudian kelak, hmmmm semoga dugaanku salah.
Tapi tahukah kamu, bahwa modus itu juga berlaku jika salah
satu pihak ada ketertarikan dan pihak lain tidak. Jika modus sudah bernuansa
keluhan dapat dipastikan kecendrungan bertepuk sebelah tangan lebih tinggi. Meskipun
berusaha dipertahankan harus ada yang mengalah atau ada yang terganggu atau
tersakiti. Contoh: bisa saja laki-laki tidak suka pada wanita atau si wanita
memanfaatkan si laki-laki. Hal itu ditakar dari untung-rugi atau materialisme.
Jika sudut ketidak-adaan harapan sudah
tidak ada maka hubungan mereka akan berakhir dengan sendirinya. Jika pun ada
yang keingin tetap bersama dengan paksaan, itu hanya akan dijalani dengan
penderitaan. Sekarang atau suatu saat nanti akan mendapati hasil yang sama.
Oh kasih, aku hanya ingin memberi kabar. Aku selalu
memikirkanmu. Meskipun kau tidak pernah. Karena fitrah otak kita tercipta
berbeda. Aku ingin beberapa hal kau jaga untukku. Setidaknya sampai aku
menjabat tangan walimu. Aku berharap itu kau yang untouchable. Karena
aku juga akan menjaga diriku untukmu. :D
Online Casinos - Lucky Club
BalasHapusLooking for the best online casinos that will give you the best experience? At 카지노사이트luckclub Lucky Club, we aim to help you find the best casino to play your favourite games