Selasa, 05 Februari 2013

KKN Buah Pahit Demokrasi



           Kejadian-kejadian korupsi kian menjadi berita hangat, hampir setiap saat menghiasi perjalanan Indonesia. Berita baru-baru ini KPK berhasil menangkap Lutfi ketua umun PKS bersama fathah ahmad dan Maharani yang kepergok disebuah hotel mewah di jakarta dengan barang bukti 1 milyar utuh hasil sogokan dalam sebuah proyek. Hal ini tentu membawa arus deras terhadap pemikiran rakyat sehingga kepercayaan publik pada partai berkurang. Tidak berhenti sampai disana ternyata itu baru kasus yang ketahuan saja, namun bagaimana dengan kasus yang tidak ketahuan atau berhasil ditutupi dan bagaimana dengan KKN kelas kecil-kecilan yang mana transaksinya tidak sampai 200 juta???

          Peristiwa-peristiwa KKN dinegara ini sangat kelihatan dampak pada rakyat kecil dimana tanahnya diexploitasi oleh Negara dan asing, sedangkan mereka tidak mendapatkan secuil pun dari kekayaan alamnya sendiri bahkan jika mereka ingin mendapatkannya, mereka harus membayar mahal. Disamping itu biaya kebutuhan hidup terus meningkat, rakyat miskin pun kian bertambah, kelaparan dimana-mana, dan lebih parahnya sistem ekonomi kapitalis menjadi urat nadi penguras sumber daya alam di Indonesia oleh asing berkembang dengan sangat pesat. Sedangkan rakyat hanya bisa pasrah dan harus menanggung bebannya.

          Berdasarkan evaluasi sistem pemerintahan demokrasi pada awal pemerintahan Indonesia pada tahun 1949 yang berjalan kurang lebih 4 tahun saat itu terbuktikan bahwa demokrasi menjadi sistem yang sangat bermasalah bahkan merusak keutuhan dan kedaulatan negara. Namun hal itu tetap dipertahankan karena dari pihak-pihak yang secara individu diuntungkan berdalih dengan mengharumkan pamor demokrasi. Sejak itulah KKN muncul diawal demokrasi maupun dalam perjalanan demokrasi hingga sekarang.